Jumat, 17 Februari 2012

Tuhan, Maaf, Sholat Kami Masih Amburadul

Di sini, di tempat ini
Seruan kebesaran-Mu digaungkan
Dipancarkan ke semua penjuru
Sehari lima kali waktu

Di sini, di tempat ini
Panggilan untuk kami
datang lima kali
dalam sehari
Namun tetap sepi
Entah tak dengar entah tak peduli

Hanya sekali waktu
dalam sebuah hari
selama seminggu
Kami sempatkan diri
meramaikan rumah-Mu
Menunaikan ibadah wajib
sekali seminggu itu
Sisanya lima waktu biasa
Rumah-Mu kembali sepi
Entah tak dengar entah tak peduli

Kami sering lupa, sering lalai
Saat Kau panggil kami
Malah kusuruh Kau untuk menanti
'Tunggu dulu', kataku dalam hati
Saat Kau ajak kami menuju-Mu
Kami malah terus bergulat dengan waktu
'Sebentar masih sibuk', desahku mengeluh

Dalam menghadap-Mu
tak pernah kami sempurna
tak pernah tepat waktu
selalu kalah dengan nafsu

Shubuh kutunaikan di waktu Dhuha
Dzuhur terbengkalai karena kerja
Ashar sering lupa karena lelah
Maghrib terlewat karena sempit waktunya
Isya tak ingat, ketiduran seperti biasa

Berdiri menghadap-Mu
tak pernah kami sempurna
selalu teringat ini-itu
selalu terbayang sesuatu

Jasad ini menghadap-Mu
tapi tidak dengan hatiku
Mulut ini menyebut Asma-Mu
tapi tidak dengan hatiku

Kuucap janji sholatku untuk-Mu,
Kuikrarkan ibadahku hanya pada-Mu,
Dan dengan lisan kunyatakan
hidup dan matiku karena-Mu,
tapi tidak dengan hatiku

Tuhan, kami sering lupa, sering lalai
Kami sholat jikalau kami sedang mau
Tidak sibuk maka kami tepat waktu
Jika Kau beri rizki
kami mengingat-Mu
Jika kau tegur kami
barulah diri ini bisa kembali

Jika nikmat datang
sholat kami sebagai syukur
Jika petaka yang datang
maka kami sujud tersungkur

Sisanya kami lupa,
menganggap karena sholat sudah pernah,
maka kami lakukan sekenanya
Tak bernilai
Tak peduli apa Kau akan terima

Jangan-jangan memang ini tabiat kami
mengingat-Mu hanya disaat butuh
Lantas mencampakkan-Mu
setelah selesai urusan kami
Kembali lupa lagi

Ajari kami Ya Tuhan,
bagaimana jalan menyembah-Mu,
agar kami bersungguh-sungguh,
mau menyadari,
kalau memang hanya kepada-Mu
seharusnya kami mengabdi

Jangan seperti selama ini
tak berasa ibadah kami
tuntutan kewajiban yang kami cari
bukan kesadaran bahwa kami seorang abdi
yang tugasnya harusnya berbakti

Tuhan, maaf, sholat kami masih amburadul

Klaten, 13 Nov 2011
(dalam perenungan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar